ATN - Berbagai kejadian di sepak bola dapat terjadi. Hal unik, aneh dan mustahil bisa saja terjadi. Kali ini mengenai Jose Mourinho. Ini 5 momen terbaiknya di Liga Champions.
Spoiler Mourinho 1:
Manchester United 1-1 Porto: Babak 16 besar leg kedua 2003/04.
Meski lolos secara meyakinkan dari fase grup, Porto harus menerima status underdog kala dipertemukan dengan United di babak 16 besar.
Porto menang 2-1 pada leg pertama di Estadio do Dragao. Bermain di Old Trafford, Porto sepertinya akan tersingkir dengan aturan gol away setelah United leading lewat Paul Scholes pada menit 32. Namun, Costinha menyamakan kedudukan di menit terakhir dan Porto pun melenggang dengan agregat 3-2.
Mourinho merayakannya dengan berlari sepanjang touchline sambil mengepalkan kedua tangannya. Eropa pun menjadi saksi lahirnya The Special One.
Meski lolos secara meyakinkan dari fase grup, Porto harus menerima status underdog kala dipertemukan dengan United di babak 16 besar.
Porto menang 2-1 pada leg pertama di Estadio do Dragao. Bermain di Old Trafford, Porto sepertinya akan tersingkir dengan aturan gol away setelah United leading lewat Paul Scholes pada menit 32. Namun, Costinha menyamakan kedudukan di menit terakhir dan Porto pun melenggang dengan agregat 3-2.
Mourinho merayakannya dengan berlari sepanjang touchline sambil mengepalkan kedua tangannya. Eropa pun menjadi saksi lahirnya The Special One.
Spoiler Mourinho 2:
Porto 3-0 AS Monaco: Final 2003/04.
Porto melengkapi kesuksesan di Piala UEFA 2003 dengan mengangkat trofi kompetisi paling elit antarklub Eropa 12 bulan setelahnya.
Monaco, yang menghancurkan Deportivo 8-3 di babak penyisihan grup, lebih diunggulkan daripada Porto. Namun, playmaker Deco memberi sentuhan kreativitas papan atas bagi pasukan Mourinho di Gelsenkirchen dan mengejutkan Eropa dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1987.
Selebrasi pecah ketika peluit panjang dibunyikan, tapi saat itu Mourinho sudah mengalihkan perhatian pada gemerlapnya Premier League.
Porto melengkapi kesuksesan di Piala UEFA 2003 dengan mengangkat trofi kompetisi paling elit antarklub Eropa 12 bulan setelahnya.
Monaco, yang menghancurkan Deportivo 8-3 di babak penyisihan grup, lebih diunggulkan daripada Porto. Namun, playmaker Deco memberi sentuhan kreativitas papan atas bagi pasukan Mourinho di Gelsenkirchen dan mengejutkan Eropa dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1987.
Selebrasi pecah ketika peluit panjang dibunyikan, tapi saat itu Mourinho sudah mengalihkan perhatian pada gemerlapnya Premier League.
Spoiler Mourinho 3:
Chelsea 4-2 Barcelona: Babak 16 besar leg kedua 2004/05.
Babak 16 besar ini sempat dijuluki sebagai Final kepagian..
Meski kalah 1-2 di Camp Nou pada leg pertama, the Blues membuktikan diri punya segalanya untuk bersaing di panggung termegah Eropa dengan bimbingan Mourinho sebagai manajer anyar mereka.
Barcelona dihantam sepanjang 20 menit awal lewat rentetan gol Eidur Gudjohnsen, Frank Lampard dan Damien Duff. Namun, Mourinho butuh menghidupkan kembali daya juang pasukannya setelah Ronaldinho mencetak dua gol untuk Blaugrana.
Dalam keadaan 'imbang', John Terry lalu memastikan kemenangan agregat 5-4 di 14 menit terakhir laga.
Babak 16 besar ini sempat dijuluki sebagai Final kepagian..
Meski kalah 1-2 di Camp Nou pada leg pertama, the Blues membuktikan diri punya segalanya untuk bersaing di panggung termegah Eropa dengan bimbingan Mourinho sebagai manajer anyar mereka.
Barcelona dihantam sepanjang 20 menit awal lewat rentetan gol Eidur Gudjohnsen, Frank Lampard dan Damien Duff. Namun, Mourinho butuh menghidupkan kembali daya juang pasukannya setelah Ronaldinho mencetak dua gol untuk Blaugrana.
Dalam keadaan 'imbang', John Terry lalu memastikan kemenangan agregat 5-4 di 14 menit terakhir laga.
Spoiler Mourinho 4:
Barcelona 1-0 Internazionale: Semifinal leg kedua 2009/10.
Sang raksasa Italia tak pernah mencetak gol ke gawang Barcelona, tapi kutukan itu patah dengan kemenangan 3-1 di Giuseppe Meazza pada leg pertama.
Meski bermain di Camp Nou dan Inter kehilangan Thiago Motta akibat kartu merah sejak babak pertama, Barca tak sanggup merobek gawang Julio Cesar kecuali lewat finishing Gerard Pique enam menit jelang bubaran. Konsentrasi total membuat Inter sanggup bertahan dari serangan gencar tuan rumah dan lolos ke partai puncak dengan agregat 3-2.
"Para pemain saya adalah sekumpulan pahlawan yang telah berjuang hingga titik darah penghabisan malam ini," kata Mourinho seusai laga.
"Saya pernah memenangi Liga Champions sebelumnya, tapi malam ini jauh lebih hebat karena sampai menit terakhir pun saya tidak yakin bahwa kami bisa lolos. Ini adalah kebahagiaan yang sempurna," pungkasnya.
Sang raksasa Italia tak pernah mencetak gol ke gawang Barcelona, tapi kutukan itu patah dengan kemenangan 3-1 di Giuseppe Meazza pada leg pertama.
Meski bermain di Camp Nou dan Inter kehilangan Thiago Motta akibat kartu merah sejak babak pertama, Barca tak sanggup merobek gawang Julio Cesar kecuali lewat finishing Gerard Pique enam menit jelang bubaran. Konsentrasi total membuat Inter sanggup bertahan dari serangan gencar tuan rumah dan lolos ke partai puncak dengan agregat 3-2.
"Para pemain saya adalah sekumpulan pahlawan yang telah berjuang hingga titik darah penghabisan malam ini," kata Mourinho seusai laga.
"Saya pernah memenangi Liga Champions sebelumnya, tapi malam ini jauh lebih hebat karena sampai menit terakhir pun saya tidak yakin bahwa kami bisa lolos. Ini adalah kebahagiaan yang sempurna," pungkasnya.
Spoiler Mourinho 5:
Internazionale 2-0 Bayern Munich: Final 2009/10.
Mourinho menegaskan namanya di Liga Champions dengan membawa Nerazzurri mengakhiri 45 tahun penantian untuk mengangkat trofi di kompetisi ini.
Bayern mengawali laga secara meyakinkan, tapi dua gol Diego Milito sukses mengakhiri perlawanan sang raksasa Bavaria. Gelar Eropa ketiga untuk Inter dan yang kedua untuk Mourinho.
Mourinho pun menjadi pelatih ketiga setelah Ottmar Hitzfeld dan Ernst Happel yang menjuarai kompetisi ini dengan dua klub berbeda. Salah satu pencapaian luar biasa dalam karier hebat The Special One.
Dan dibawah ini video perayaan Inter ketika menang 2-0 atas Bayern Munich.
Jose Mourinho Crying and Celebrations
Mourinho menegaskan namanya di Liga Champions dengan membawa Nerazzurri mengakhiri 45 tahun penantian untuk mengangkat trofi di kompetisi ini.
Bayern mengawali laga secara meyakinkan, tapi dua gol Diego Milito sukses mengakhiri perlawanan sang raksasa Bavaria. Gelar Eropa ketiga untuk Inter dan yang kedua untuk Mourinho.
Mourinho pun menjadi pelatih ketiga setelah Ottmar Hitzfeld dan Ernst Happel yang menjuarai kompetisi ini dengan dua klub berbeda. Salah satu pencapaian luar biasa dalam karier hebat The Special One.
Dan dibawah ini video perayaan Inter ketika menang 2-0 atas Bayern Munich.
Jose Mourinho Crying and Celebrations