Minggu, 28 Agustus 2011

Suami yang soleh


Suami yang soleh sangat bertanggung jawab pada keluarganya
Keluarganya dibawa mencintai dan takutkan Tuhannya
Mereka dididik beribadah dan berakhlak yang mulia
Syariat Tuhannya adalah disiplin di dalam rumah tangganya
Tanggung jawab dunianya tidak diabaikannya
Makan minum pakaian tempat tinggal diuruskannya
Pengajaran, nasihat dan pimpinan adalah kewajibannya yang paling utama
Kasih sayang, timbang rasa (kepada anak-anak dan isteri-isterinya) menjadi budaya
Ulah anak-anak dan isteri-isterinya dia sabar menanggungnya
Dihadapi dengan lemah lembut, tidak mengapa sekali-sekali menghukumnya
Senantiasa mendoakan mereka, berlapang dada amalan hidupnya
Kecewa dan putus asa mendidik tidak ada di dalam sikapnya

Suami yang soleh senantiasa berkhidmat dengan keluarganya
Malah sering bersimpati dengan kesusahan mereka
Urusan Akhirat sangat diutamakannya
Urusan dunia tidak pula diabaikannya, di waktu mereka memerlukannya
Kesalahan anak-anak dan isteri-isteri senantiasa dimaafkannya
Mereka dididik penuh bijaksana dengan penuh sabar & tabahnya
Rukun damai, hidup harmoni senantiasa diusahakannya
Rasa bersama bekerjasama, Tuhan diutama, keluarga bahagia
Begitulah suami yang soleh senantiasa bertanggungjawab kepada keluarga
Karena takutnya dengan Tuhannya dia sangat mengambil berat keluarganya
Anak-anak dan isteri-isteri sangat taat (dan menghormatinya)
karena suaminya berwibawa dan sangat mulia

Sumber: http://kawansejati.ee.itb.ac.id/suami-yang-soleh 

Sabtu, 27 Agustus 2011

Kriteria istri solehah

Wanita akan diperiksa di akhirat tentang 4 hal:sholat, puasa, penjagaan aurat atau maruah(harga diri) dan ketaatan kepada suami. Bila wanita itu dinilai lulus tentang 4 hal ini maka Rsaw bersabda:"Masukilah syurga Allah dari pintu mana saja." 

Selasa, 23 Agustus 2011

Wasiat kepada para istri

Telah bersabda Nabi saw kepada Aisyah ra, ‘Wahai Aisyah, peliharalah rumahmu. Sesungguhnya majoriti wanita di hari kiamat menjadi bahan bakar api neraka. Aisyah berkata: Mengapa begitu wahai Rasulullah? Kata Rasulullah saw: Kerana mereka tidak dapat bersabar ketika kesusahan, tidak bersyukur ketika selesa, dan kufur dengan nikmat.

Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan hak para lelaki yang wajib atas wanita tunaikan iaitu mentaati mereka dalam urusan-urusan mereka, tidak berpuasa kecuali dengan izin mereka, sesiapa dikalangan wanita yang berterusan enggan bersama suaminya di di ranjang, akan dilaknat malaikat hingga waktu subuh.

Wahai Aisyah, tiada sesiapa di kalangan wanita yang keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya kecuali semua malaikat di langit akan melaknatnya.

Wahai Aisyah, Tiada sesiapa dikalangan wanita yang berkata kepada suaminya: Aku tidak melihat satu kebaikan pun daripada kamu, kecuali Allah akan gugurkan pahala amalann

Wahai Aisyah, tiada sesiapa di kalangan wanita yang melihat suaminya dengan wajah masam kecuali bintang di langit melaknatnya.

Wahai Aisyah, tiada sesiapa di kalangan wanita yang memberati suaminya dalam soal nafkah sesuatu yang dia tidak mampu tidak akan memperolehi rahmat tuhanku dan tidak ada bahagian dari syafaatku.
.
Dan sesiapa di kalangan perempuan berkata kepada suaminya: Moga Allah rehatkan aku daripadamu, dia tidak akan mencium bau syurga.
.
Wahai Aisyah, tiada di kalangan wanita, yang suaminya mengajaknya mengadakan hubungan jenis lalu dia menolaknya, kecuali akan keluarlah kebaikan-kebaikannya seperti keluarnya bijiran dari kulitnya..

Wahai Aisyah, tiada perempuan yang suaminya mengajaknya mengadakan hubungan jenis lalu dia menyambutnya dengan sepenuh hati kecuali Allah akan ampunkan dosa pada hari itu dan malamnya dan dia di dalam pemeliharaan Allah dan jagaanNya.

Wahai Aisyah, tiada perempuan yang menenun dan memakaikan pakaian kepada suaminya kecuali Allah akan memakaikannya dari perhiasan syurga di hari kiamat.

Wahai Aisyah, jika ada wanita yang menyedut lobang hidung suaminya yang mengalir darah dan nanah, dia masih belum dikira membalas jasanya.
.
Wahai Aisyah, berilah khabar gembira bagi isteri yang diredhai suaminya. Sesungguhnya redha suami adalah menjadi sebab keredhaan Allah. Sepertimana redha kedua ibubapa, sesungguhnya derhaka kepada keduanya adalah diantara dosa-dosa besar.

Wahai Aisyah, sesiapa yang sempat bersama kedua ibubapanya tetapi tidak berjaya membawa mereka ke syurga, nescaya Allah tidak akan memasukkannya ke syurga.
Benarlah Rasulullah SAW

Sumber: http://anjangmuor.wordpress.com/2011/08/23/wasiat-untuk-wanita/ 

Nasihat Rasulullah kepada wanita yang ingin pergi berperang

Seorang perempuan datang ke hadapan Nabi SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah SAW, saya mewakili kaum wanita untuk menghadap tuan (untuk menanyakan tentang sesuatu). Berperang itu diwajibkan oleh Allah hanya untuk kaum laki-laki, jika mereka terkena luka, mereka mendapat pahala dan kalau terbunuh, maka mereka adalah tetap hidup di sisi Allah. lagi dicukupkan rezekinya (dengan buah-buahan Surga). Dan kami kaum perempuan selalu melakukan kewajiban terhadap mereka (yaitu melayani mereka dan membantu keperluan mereka) lalu apakah kami boleh ikut memperoleh pahala berperang itu?"
Maka Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sampaikanlah kepada perempuan-perempuan yang kamu jumpai bahwa taat kepada suami dengan penuh kesadaran maka pahalanya seimbang dengan pahala perang membela agama Allah. Tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yang menjalankannya."

Ulasan:
Taat dengan suami disebut mempunyai pahala yang seimbang dengan bertempur di medan perang dengan resiko kematian. Padahal perang itu berat Jenderal! Artinya untuk dapat taat suami itu rupanya memang susah.

Dalam Al Quran beberapa kali disebut tentang bani Israel yang awal-awalnya semangat pengen perang karena dijajah oleh bangsa lain, namun ketika didatangkan seorang pemimpin ke tengah bani Israel , malah jadinya mundur teratur gak mau perang dengan berbagai alasan. Beberapa contohnya:

  • Thalut melawan Jalut. Awalnya ribuan yang mau perang, namun terakhir hanya tinggal 313 saja yang melawan jalut, termasuk Daud yang pada waktu itu masih anak anak

  • Bangsa Israel di bawah pimpinan nabi Musa a.s, setelah pergi dari Mesir disuruh merebut kota Kan'an, namun mereka tidak mau.

Minggu, 21 Agustus 2011

Tujuan Hidup Manusia

Tujuan hidup manusia di dunia ini sebenarnya sederhana saja:
  1. Beribadah menyembah Allah

  2. Menjadi khalifah (wakil) Allah

Manusia sebagai hamba Allah


"Sesungguhnya tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (beribadah) kepadaKu" (Adz Dzaariyaat : 56)
Sebagai hamba Allah, manusia itu ikut saja apa yang Allah suruh. Jadi sebagai hamba yang taat, manusia akan sibuk melakukan perkara-perkara yang telah diwajibkan , serta menjauhi perkara-perkara yang dilarang dalam syar'iat.

Manusia sebagai khalifah Allah


Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". [AL Baqarah : 30]
Sebagai khalifah Allah, manusia bertugas mengurus seisi alam ini sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Pengurusan ini dimulai dari perkara yang kecil-kecil yang dapat dilakukan oleh seorang individu, sampai ke perkara-perkara besar yang untuk pelaksanaannya memerlukan suatu jemaah dan bahkan suatu pemerintahan Islam. Maka dalam Islam sistem pemerintahan tidak dapat dipisahkan dari sistem Islam, karena kalau sistem pemerintahan tidak sesuai dengan Islam akan dapat menyebabkan kerusakan di muka bumi.
Para malaikat pun tahu, bahwa jika manusia diberi amanah untuk mengurus dunia, maka akan terjadi kerusakan, seperti yang kita lihat pada hari ini. Namun demikian, kalau kita lihat jadwal Allah untuk umat Islam yang telah dikabarkan melalui hadis, kerusakan ini tidak akan terjadi selamanya, melainkan suatu waktu akan digantikan dengan pemerintahan yang adil sebagaimana mestinya.

Referensi


Sabtu, 20 Agustus 2011

Kabar Hadis Mengenai Zaman Edan

Tentang adanya suatu zaman yang sangat menyusahkan umat Islam telah dikabarkan dalam hadis berikut ini:
"Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman penindasan dan penzaliman), dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian" [H.R. Imam Ahmad, Bazzar dan Attabrani dari Abu Huzaifah Al-Yamani]
Hadits tersebut menunjukkan bahwa umat Islam akan mengalami 5 zaman secara berurutan sebelum dunia kiamat yakni :
  1. Zaman Kenabian (Nubuwwah). Umat Islam pada zaman ini dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Zaman ini berakhir dengan wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 11 H / 632 M.

  2. Zaman Khulafaurrasyidin. Umat Islam pada zaman ini dipimpin oleh khalifah yang adil, yaitu Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar bin Khattab, Sayidina Utsman bin Affan dan terakhir Sayidina Ali bin Abu Tholib. Zaman ini berakhir pada tahun 40 H / 661 M .

  3. Zaman pemerintahan yang menggigit (kerajaan-kerajaan Islam). Zaman ini dimulai pada waktu pemerintahan Sayidina Muawiyah, dan berakhir dengan runtuhnya pemerintahan khalifah Turki Utsmani pada tahun 3 Maret 1924 M / 15 Sya'ban 1342 H. Pada zaman ini umat Islam dipimpin oleh khalifah Islam yang masih menerapkan sistem pemerintahan Islam walaupun dengan kelemahan di sana-sini. Dari sekian banyak khalifah pada zaman ini, yang dikenal adil terutama hanyalah Salahuddin al Ayyubi dan Sultan Muhammad al Fateh.

  4. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan. Pada zaman ini tidak ada sistem pemerintahan Islam yang wujud/eksis di muka bumi. Zaman ini diawali dengan runtuhnya khalifah Turki Utsmani dan zaman masih berlangsung sampai sekarang (1432 H / 2011 M).

  5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian. Pada zaman ini umat Islam akan dipimpin oleh khalifah yang benar-benar menjalankan sistem pemerintahan Islam sesuai dengan yang dijalankan oleh Rasulullah SAW pada zaman kenabian. Pemimpin pada zaman ini di antaranya adalah Imam Mahdi dan Nabi Isa yang turun ke bumi untuk menjadi pengikut/umat Nabi Muhammad SAW, bukan membawa ajarannya sendiri. 

Di Hadis tersebut di atas tidak disebutkan apa yang terjadi setelah zaman ke-5 berakhir, namun kalau dilihat dari hadis-hadis lain, setelah zaman ke-5 berakhir, maka akan dilanjutkan dengan tahap-tahap menuju kiamat. Hal ini bisa dicek ke hadis-hadis mengenai tanda-tanda kiamat.
Zaman yang sedang berlangsung sekarang adalah zaman fitnah, yang memang sangat tidak menyenangkan dibandingkan zaman-zaman sebelumnya.
Tentang munculnya kembali zaman khalifah yang adil ditegaskan dalam hadis berikut ini:
"Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangun kembali walaupun antara mulanya Islam bangun dan mulanya kiamat hanya sekedar masa memerah susu. Zaman ini berlaku selama 40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah"
Jadi keadaan zaman edan yang ada pada hari ini suatu hari akan berakhir, dan digantikan dengan pemerintahan khalifah yang adil. Hanya saja dari keterangan hadis-hadis di atas, belum jelas kapan zaman edan ini akan berakhir.
Sebagai kesimpulan, zaman edan yang berlaku sekarang ini sudah dijelaskan di dalam hadis, dan zaman ini akan berakhir pada suatu masa, digantikan dengan zaman yang penuh keadilan. Hanya saja masih ada beberapa pertanyaan tentang pergantian zaman ini:
  1. Kapan pergantian zaman ini akan terjadi?

  2. Siapa yang menjadi tokoh pemimpinnya?

  3. Di manakah pergantian ini akan dimulai?

  4. Bagaimana tahap-tahap proses ini akan terjadi?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dicari di hadis-hadis mengenai Imam Mahdi (lihat di daftar Referensi) dan juga artikel analisa mengenai umur umat Islam.

Sementara ini sekian dulu :)

Referensi:

Zaman Ini Zaman Edan

Beberapa tahun terakhir ini suasana kehidupan manusia semakin tidak menyenangkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut ini beberapa saja yang saya ingat, kalau mau ditulis semua bisa ada beberapa ratus:
Kalau dibandingkan dengan kehidupan manusia 100 tahun lalu, atau 200 tahun lalu, nampaknya nggak separah yang terjadi sekarang.

Berikut ini perbandingan peperangan di dunia pada rentang 1877-1890 dan 1997-2011.

Peperangan di tahun 1877-1890 di seluruh dunia: (Sumber)

Peperangan di tahun 1997-2011 di seluruh dunia dapat dilihat di gambar berikut: (Sumber)

Lingkaran merah menyatakan adanya peperangan di daerah tersebut. Pada tahun 1800-an, nampaknya peperangan tidak sebanyak dan sedahsyat tahun 1900-an.

Sementara sekian dulu, lelah juga mencari dan membaca referensi-referensi kerusuhan di seluruh dunia tersebut. Tulisan berikutnya nampaknya akan berisi uraian tentang hadis dari Rasulullah yang sudah menggambarkan mengenai kekacauan yang terjadi di zaman ini.

Jumat, 19 Agustus 2011

Peranan Keturunan Nabi Muhammad di Kerajaan Nusantara

Wilayah Nusantara

Dalam pelajaran sejarah Indonesia, sering kita dengar bahwa salah satu kelompok yang banyak mendakwahkan Islam di Nusantara adalah wali songo. Namun jarang kita dengar bahwa sebagian walisongo itu adalah keturunan ahlul bait.
Berikut ini beberapa orang walisongo yang termasuk dalam ahlul bait.
  • Maulana Malik Ibrahim
  • Maulana Rahmatullah (Sunan Ampel
  • Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
  • Maulana Syarifuddin Hasyim (Sunan Drajat)
  • Raden Paku (Sunan Giri)
  • Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
sebagai contoh, silsilah dari Maulana Malik Ibrahim adalah sebagai berikut: Maulana Malik Ibrahim ibnu Barokat Zainul-Alam ibni Jamaluddin Al-Hussein (Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibnui Abdullah ibnu Abdul Malik ibnu Alawi Amal Al Faqih ibni Muhammad Shahib Mirbath ibni Ali Khali’ Qasam ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Ubaidillah ibni Ahmad Muhajirulah ibnu Isa Al Rumi ibni Muhammad Naqib ibnu Ali al Uraidhi ibni Jaafar Sadiq ibni Muhammad Al Baqir ibni ALi Zainal Abidin ibni Al Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW
Selain sebagai walisongo yang menyebarkan agama Islam, peranan ahlul bait adalah di pemerintahan kesultanan. Berikut ini adalah kesultanan Islam Indonesia yang pernah berada di tangan ahlul-bait Rasulullah SAW:
  • Kesultanan Aceh
  • Kesultanan Deli
  • kesultanan Palembang
  • Kesultanan Bintoro Demak
  • Kesultanan Cirebon
  • Kesultanan Banten
  • Kesultanan Pontianak
  • Kesultanan Ternate
  • Sunan Pakubuwono di Surakarta
Peran ahlul bait di kesultanan Filipina :
  • Kesultanan Sulu (sekarang di Filipina)
  • Kesultanan Mindanao/Maguindanao
Peran ahlul bait di kesultanan Melayu :
  • Kesultanan Brunei
  • Raja-raja Perlis (semenanjung Malaysia)
  • Raja Kelantan, Patani dan Champa
  • Negeri Sembilan
  • Kesultanan Johor-Pahang
  • Kesultanan Terengganu
  • Raja-raja Riau
  • Kesultanan Selangor
  • Kesultanan Perak
  • Kesultanan Kedah
Kalau kita perhatikan, sebenarnya banyak ahlul bait yang ada di nusantara, baik sebagai ulama seperti walisongo, sebagai penguasa kesultanan, maupun sebagai orang biasa.

Referensi



Senin, 15 Agustus 2011

Nafsu menurut Al Quran

Berikut ini beberapa ayat di dalam Al Qur'an tentang hawa nafsu. Moga-moga kita jadi semakin memahami tentang nafsu serta mampu mengatasinya dalam kehidupan kita.:

Dan di antara mereka ada yang mendengarkan perkataanmu tapi tidak mengacuhkannya. Sehingga manakala mereka keluar dari tempatmu, mereka bertanya kepada orang-orang yang telah dapat ilmu: "Apakah yang dikatakannya tadi?" Itulah orang-orang yang telah ditutup mata hatinya oleh Allah. Mereka menuruti segala keinginan nafsunya. Muhammad:16

Apakah engkau tahu tentang orang yang "mempertuhan" hawa nafsunya? Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya Tuhan sudah mengetahui, bahwa orang itu meskipun diberi keterangan apapun, namun mereka tidak juga akan beriman, sedangkan Dia telah mengunci erat pendengaran dan hatinya, serta menutup penglihatannya. Siapakah yang dapat menunjukinya, kalau Allah sudah membiarkannya sesat? Apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran dari padanya? Al-Jatsiyah:23

Katakanlah: "Hai ahli kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam menanggapi agama kalian. Dan janganlah kalian turuti hawa nafsu golongan yang telah sesat pada masa yang lampau. Mereka telah menyesatkan banyak orang, sedang mereka sendiri telah sesat pula dari jalan yang benar. Al-Maidah:77


Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah apa yang kamu sembah, selain dari Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan menuruti hawa nafsumu, karena jika aku berbuat demikian, serta merta sesatlah aku, dan aku tidaklah termasuk bilangan orang-orang yang mendapat petunjuk. Al-An'am:56

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. . Al-An'am:119

Demikianlah Kami telah menurunkan Al-Qur'an yang berisi norma-norma hukum dalam bahasa Arab Bahasa Arab adalah bahasa yang terkaya di dunia dalam hal-hal yang berhubungan dengan ketuhanan. Bahasa yang hidup, lengkap, dan luas. Dan bila engkau ikuti hawa nafsu kelompok itu Maksudnya mengikuti hawa nafsu kelompok Yahudi dan Nasrani, asal mereka senang, misalnya berkiblat ke Baitil Maqdis kembali, setelah engkau dapatkan ilmu, maka tidak ada yang akan menolong dan melindungimu dari siksaan Allah. Ar-Ra'du:37

Adakah engkau perhatikan orang-orang yang mempertuhankan nafsunya. Adakah engkau dapat menjadi pengawas atasnya? Al-Furqan:43

Hai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang-orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi semata-mata karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri ataupun ibu-bapa dan kaum kerabatmu. Sekalipun terdakwa itu kaya atau miskin, maka Allah lebih mengutamakan persamaan hak dan kewajiban terhadap keduanya . Maka janganlah mengikuti hawa nafsu untuk memperkosa keadilan. Dan kalau kamu memutarbalikkan kenyataan atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. An-Nisa:135

Namun orang-orang yang durhaka itu hanya mau mengikuti kemauan nafsunya sendiri saja, tanpa berdasarkan ilmu! Siapakah yang dapat memimpin orang yang sudah disesatkan oleh Allah itu? Tidak ada orang yang mau menolong mereka! Ar-Rum:29

Karena itu, sekali-kali janganlah pendirianmu dapat dipalingkan oleh orang-orang yang tidak mempercayai Hari Kiamat itu. Jangan pula engkau turutkan hawa nafsu mereka, nanti engkau binasa. Ta-Ha:16


Andaikata kebenaran yang ditandaskan Al-Qur'an itu yang harus menurut kemauan hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini beserta isinya. Sebenarnya kami berikan Al-Qur'an itu kepada mereka, demi untuk kebanggaan mereka sendiri, tetapi mereka tidak mau mengindahkan apa yang membawa kemuliaannya itu. Al-Mu'minun:71


Kami telah menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu yang mengandung kebenaran. Membenarkan kitab yang ada terlebih dahulu, yaitu Taurat dan Injil dan sebagai pengawas dan pemelihara terhadap kitab yang lain itu. Karena itu adililah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka yang akan membelokkan dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantaramu, Kami telah berikan pola syari'at dan jalan hidup yang benar. Sekiranya Allah menghendaki, pastilah kamu dijadikanNya satu umat saja, namun Tuhan hendak mengujimu dalam soal karunia yang telah diberikan kepadamu, karena itu berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah tempat kembali kalian, lalu Tuhan beritahukan kepada kalian apa-apa yang telah kalian perselisihkan itu. Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:48-49

Referensi:
http://selaras.web44.net/nafsu.php

Jumat, 12 Agustus 2011

Salawat Badawi

Sumber: http://anjangmuor.wordpress.com/2011/08/10/syeikh-ahmad-al-badawi/

Beliau adalah Syeikh Ahmad Badawi berasal dari Kota Fas, Magribi. Seorang ulama sufi & wali Allah yang sangat terkenal di dunia sufi ini lahir pada tahun 596 H. Nama sebenarnya Ahmad bin Ali Ibrahim bin Muhammad bin Abi Bakr al-Badawi. Berketurunan Nabi saw, karena nasabnya sampai pada Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Talib, suami Saiyidah Fatimah binti Saiyidina Nabi Muhammad saw.

Keluarga Badawi  bukan penduduk asli Fas. Mereka berasal dari Bani Bara, suatu kabilah Arab di Syam yang berhijrah tinggal di Negara Arab paling barat ini. Di sinilah Ahmad kecil menghafal al-Qur’an mengkaji ilmu-ilmu agama khususnya fekah Mazhab Syafie. Pada tahun 609 H ayahnya membawanya pergi ke tanah Haram bersama saudara-saudaranya untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka tinggal di Makah selama beberapa tahun sampai ayahnya meninggal dunia pada tahun 627 H dan dimakamkan di Ma’la.

Syeikh Ahmad Badawi selalu mengenakan tutup muka. Suatu ketika berkhalwat selama empat puluh hari tidak makan dan minum. Waktunya dihabiskan untuk melihat ke langit. Tiba-tiba dia mendengar suara tanpa rupa (hatif), berkata: “Berdirilah !” lalu suara itu terus mengucapkan kata-kata, carilah tempat terbitnya matahari. Bila jumpa, carilah pula tempat terbenamnya matahari. Kemudian…berpindahlah ke Tanta, satu Bandar di Gharbiyah, Mesir. Di sanalah tempatmu wahai pemuda”.

Suara tanpa rupa itu seakan membimbingnya ke Iraq. Di sana ia bertemu dengan dua orang wali Allah yang terkenal iaitu Syeikh Abdul Kadir Al Jailani dan Syeikh Ar Rifa’i. “Wahai Ahmad ” kata kedua orang wali Allah itu kepada Syeikh Ahmad Al Badawi seperti mengeluarkan arahan. ” Kunci-kunci rahsia wilayah Iraq, India, Yaman, as-Syarq dan al-Gharbiyah di genggaman kita. Pilihlah mana yang kamu suka “. Tanpa disangka-sangka Al Badawi menjawab, “Saya tidak akan mengambil kunci tersebut kecuali dari Zat Yang Maha Membuka.

Perjalanan selanjutnya adalah Mesir negeri para nabi dan ahli bait. Syeikh Ahmad masuk ke Mesir pada tahun 634 H. Di sana ia bertemu dengan Al Zahir Bibers dengan tenteranya. Mereka menyanjung dan memuliakan wali Allah ini. Namun takdir sudah menetukan ia harus melanjutkan perjalanan menuju tempat yang dimaksud oleh bisikan ghaib, Tanta, satu kota yang banyak melahirkan tokoh-tokoh dunia. 

Dia laksana laut, diam tenang tapi dalam dan penuh dengan mutiara, itulah Syeikh Ahmad Al Badawi. Syeikh  Matbuli berkata, “Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ” Setelah Muhammad bin Idris As Syafe tidak ada wali di Mesir yang fatwanya lebih berpengaruh daripada Ahmad Badawi, Nafisah, Syarafuddin Al Kurdi kemudian Al Manufi. Syeikh Matbuli hidup bukan di zaman Rasulullah saw, dia mendapatnya dengan karamah kewaliannya.

Suatu ketika Ibnu Daqiq Eid mengutus Abdul Aziz Ad Darini untuk menguji Syeikh Ahmad Badawi dalam berbagai permasalahan. Dengan tenang dia menjawab, “Jawapan soalan-soalan itu terdapat dalam kitab ‘Syajaratul Ma’arif’ karya Syaikh Izzuddin bin Abdus Salam. Ertinya beliau juga amat menguasai ilmu-ilmu syariat malah menghafaznya.

Karamah lahiriah bukanlah satu-satunya ukuran tingkat kewalian seseorang, tetapi tidak ada salah disebutkan beberapa karmah Syeikh Ahmad Badawi sebagai bukti betapa hebatnya orang-orang Tuhan ini. 

Diantaranya seperti yang biasa kita dengar bahawa beliau ni sentiasa menutup wajahnya dengan kain dari pandangan manusia. Dalam masa yang sama, ia mempunyai pengikut yang ramai. Maka ramailah dikalangan ulama yang berhasad dengki, mengadu kepada pemerintah bahawa Syeikh Ahmad mengamalkan ajaran sesat, sebab itu dia menutup mukanya.Sultan yang memerintah ketika itu memanggilnya ke istana untuk mengetahui duduk perkara dan memaksanya membuka kain penutup mukanya. Bila sahaja dibuka kain tersebut, memancarlah cahaya dari wajahnya yang sangat menyilaukan pandangan. Tahulah Sultan bahawa beliau adalah wali Allah. Setelah itu diketahui rahsia cahaya mukanya adalah kerana dia beramal dengan selawat yang dikenali selepas itu dengan ‘Selawat Badawi.’ 

Diceritakan  ada seorang Syeikh yang hendak bermusafir. Sebelum bertolak dia meminta pendapat pada Syeikh Ahmad Badawi yang sudah berbaring tenang di alam barzakh. Nisbah lahir sudah meninggal dunia, sedangkan para wali tidak mati seperti orang biasa. Mereka hanya berpindah alam, roh mereka masih berperanan.

“Pergilah, dan tawakkallah kepada Allah SWT” tiba-tiba terdengar suara dari dalam makam Syeikh Ahmad Badawi.

Tersebut kisah Syeikh Ahmad Badawi suatu hari berkata kepada seorang laki-laki yang memohon panduan dalam perniagaannya. “Simpanlah gandum untuk tahun ini. Karena harga gandum nanti akan melambung tinggi, tapi ingat, kamu harus banyak bersedekah pada fakir miskin”. Nasihatnya benar-benar dilaksanakan oleh laki-laki itu. Setahun kemudian dengan izin Allah kejadian itu terbukti benar. Ini memperlihatkan orang Tuhan mendapat sumber ilmu dari Tuhannya, tidak terbatas dengan persoalan akhirat semata-mata.

Pada tahun 675 H sejarah mencatat kehilangan tokoh besar yang mewarnai dunia Islam dengan cinta dan takut Tuhan. Dengan kasih sayang sesama manusia. Syeikh Ahmad Badawi yang tidak berkahwin ini berpindah ke alam baqa’ dekat dengan kekasihnya Allah swt. Jasadnya dikebumikan di Tanta, Mesir.

Beberapa waktu setelah kepergian wali pujaan ini, umat Islam seperti tidak tahan, menanggung rindu akan kehadirannya. Maka diadakanlah di hari ulangtahun kelahirannya, diadakan majlis merayakannya, maka sejarah mencatat, orang ramai datang umpama gelombang banjir dari berbagai tempat yang jauh. Kerinduan, kecintaan, pengabdian mereka tumpahkan pada hari itu pada sufi agung ini. Hal inilah kiranya yang menyebabkan sebagian ulama dan pegawai agama ditahun-tahun selepas itu cuba menghalang  acara maulid ini untuk mengelakkan bid’ah kononnya. Ia terjadi hanya satu tahun sahaja. Tahun berikutnya perayaan diadakan kembali hingga sekarang.


Selasa, 09 Agustus 2011

Berbuat baik kepada istri

Dalam agama Islam sangat dianjurkan untuk berbuat baik kepada istri. Salah satu dalilnya adalah sebuah hadis sebagai berikut ini.


Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda pada waktu haji widak (perpisahan) setelah baginda memuji Allah dan menyanjung-Nya serta menasehati para hadirin yang maksudnya:  
'Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dapat diumpamakan kawanmu yang berada di sampingmu, kamu tidak dapat memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yang keji yang jelas (membangkang atau tidak taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau isteri isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyusahkan mereka.Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu. Kemudian kewajiban isteri isteri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yang kamu benci. Ingatlah! Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan mereka.
(Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)


Referensi:




Minggu, 07 Agustus 2011

Puasa, Hikmah, Rukun Dan Syaratnya

Secara bahasa (etimologi) Puasa berarti : menahan.

Menurut istilah syara’ (terminologi) berarti menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
...
Dasar wajib puasa:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (Al-Baqoroh 183)

Puasa diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun kedua hijriyyah.

Hikmah puasa : menahan hawa nafsu, mengurangi syahwat, memberikan pelajaran bagi si kaya untuk merasakan lapar sehingga menumbuhkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin, dan menjaga dari maksiat.

Syarat sah puasa:

1. Islam
2. Berakal
3. Bersih dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu diperbolehkan untuk berpuasa.

Berarti tidak sah puasa orang kafir, orang gila walaupun sebentar, perempuan haid atau nifas dan puasa di waktu yang diharamkan berpuasa, seperti hari raya atau hari tasyriq.

Adapun perempuan yang terputus haid atau nifasnya sebelum fajar maka puasanya tetap sah dengan syarat telah niat, sekalipun belum mandi sampai pagi.

Syarat wajib puasa:

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang kafir dalam hukum dunia, namun di akhirat mereka tetap dituntut dan diadzab karena meninggalkan puasa selain diadzab karena kekafirannya.

Sedangkan orang murtad tetap wajib puasa dan mengqodho’ kewajiban-kewajiban yang ditinggalkannya selama murtad.

2. Mukallaf (baligh dan berakal).

Anak yang belum baligh atau orang gila tidak wajib puasa, namun orang tua wajib menyuruh anaknya berpuasa pada usia 7 tahun jika telah mampu dan wajib memukulnya jika meninggalkan puasa pada usia 10 tahun.

3. Mampu mengerjakan puasa (bukan orang lansia atau orang sakit).

Lansia yang tidak mampu berpuasa atau orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh menurut medis wajib mengganti puasanya dengan membayar fidyah yaitu satu mud (7,5 ons) makanan pokok untuk setiap harinya.

4. Mukim (bukan musafir sejauh ± 82 km dan keluar dari batas daerahnya sebelum fajar).

Rukun-rukun puasa:

1. Niat,

Niat untuk puasa wajib, mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar di setiap harinya. Sedangkan niat untuk puasa sunnah, sampai tergelincirnya matahari (waktu duhur) dengan syarat:

a. diniatkan sebelum masuk waktu dhuhur

b. tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan lain-lain sebelum niat.

Niat puasa Ramadhan yang sempurna:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَان هذِهِ السَّنَة ِللهِ تَعَالَى

Saya niat mengerjakan kewajiban puasa bulan Ramadhan esok hari pada tahun ini karena Allah SWT.

1. Menghindari perkara yang membatalkan puasa. Kecuali jika lupa atau dipaksa atau karena kebodohan yang ditolerir oleh syari’at (jahil ma’dzur).

Jahil ma’dzur/kebodohan yang ditolerir syariat ada dua:

a. hidup jauh dari ulama’.

b. baru masuk islam.

Hal-hal yang membatalkan puasa :

1. Masuknya sesuatu ke dalam rongga terbuka yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan lain-lain jika ada unsur kesengajaan, mengetahui keharamannya dan atas kehendak sendiri. Namun jika dalam keadaan lupa, tidak mengetahui keharamannya karena bodoh yang ditolerir atau dipaksa, maka puasanya tetap sah.
1. Murtad, sekalipun masuk islam seketika.
2. Haid, nifas dan melahirkan sekalipun sebentar.
3. Gila meskipun sebentar.
4. Pingsan dan mabuk sehari penuh. Jika masih ada kesadaran sekalipun sebentar, tetap sah.
5. Bersetubuh dengan sengaja dan mengetahui keharamannya.
6. Mengeluarkan mani dengan sengaja, seperti dengan tangan atau dengan menyentuh istrinya tanpa penghalang.
7. Muntah dengan sengaja

Masalah masalah yang berkaitan dengan puasa:

1. Apabila seseorang berhubungan dengan istrinya pada siang hari Ramadhan dengan sengaja, tanpa terpaksa dan mengetahui keharamannya maka puasanya batal, berdosa, wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sampai maghrib dan wajib mengqodhoi puasa serta wajib membayar kaffaroh [denda] yaitu:

- membebaskan budak perempuan yang islam

- jika tidak mampu, wajib berpuasa dua bulan berturut turut,

- jika tidak mampu maka wajib memberi makanan pada 60 orang miskin masing-masing berupa 1 mud (7,5 ons) dari makanan pokok. Denda ini wajib dikeluarkan hanya bagi laki laki.

2. Hukum menelan dahak :

* Jika telah mencapai batas luar tenggorokan, maka haram menelan dan membatalkan puasa.
* Jika masih di batas dalam tenggorokan, maka boleh dan tidak membatalkan puasa.

Yang dimaksud batas luar menurut pendapat Imam Nawawi (mu’tamad) adalah makhroj huruf kha’ (ح), dan dibawahnya adalah batas dalam. Sedangkan menurut sebagian ulama’ batas luar adalah makhroj huruf kho’(خ), dan di bawahnya adalah batas dalam.

3. Menelan ludah tidak membatalkan puasa dengan syarat:

- Murni (tidak tercampur benda lain)
- Suci
- Berasal dari sumbernya yaitu lidah dan mulut, sedangkan menelan ludah yang berada pada bibir luar membatalkan puasa karena sudah di luar mulut.

4. Hukum masuknya air mandi ke dalam rongga dengan tanpa sengaja:

- Jika sebab mandi sunnah seperti mandi untuk sholat jum’at atau mandi wajib seperti mandi janabat maka tidak membatalkan puasa kecuali jika sengaja atau menyelam.
- Jika bukan mandi sunnah atau wajib seperti mandi untuk membersihkan badan maka puasanya batal baik disengaja atau tidak.

5. Hukum air kumur yang tertelan tanpa sengaja:

* Jika berkumur untuk kesunnahan seperti dalam wudhu’ tidak membatalkan puasa asalkan tidak terlalu ke dalam (mubalaghoh)
* Jika berkumur biasa, bukan untuk kesunnahan maka puasanya batal secara mutlak, baik terlalu ke dalam (mubalaghoh) atau tidak.

6. Orang yang muntah atau mulutnya berdarah wajib berkumur dengan mubalaghoh (membersihkan hingga ke pangkal tenggorokan) agar semua bagian mulutnya suci.

Apabila ia menelan ludah tanpa mensucikan mulutnya terlebih dahulu maka puasanya batal sekalipun ludahnya nampak bersih.

7. Orang yang sengaja membatalkan puasanya atau tidak berniat di malam hari, wajib menahan diri di siang hari Ramadhan dari perkara yang membatalkan puasa (seperti orang puasa) sampai maghrib dan setelah Ramadhan wajib mengqodhoi puasanya.

8. Berbagai konsekuensi bagi orang yang tidak berpuasa atau membatalkan puasa Ramadhan:

1. Wajib qodho’ dan membayar denda :

* Jika membatalkan puasa demi orang lain. Seperti perempuan mengandung dan menyusui yang tidak puasa karena kuatir pada kesehatan anaknya saja.
* Mengakhirkan qodho’ hingga datang Ramadhan lagi tanpa ada udzur.

2. Wajib qodho’ tanpa denda.

Berlaku bagi orang yang tidak berniat puasa di malam hari, orang yang membatalkan puasanya dengan selain jima’ (bersetubuh) dan perempuan hamil atau menyusui yang tidak puasa karena kuatir pada kesehatan dirinya saja atau kesehatan dirinya dan anaknya.

3. Wajib denda tanpa qodho’.

Berlaku bagi orang lanjut usia dan orang sakit yang tidak punya harapan sembuh, jika keduanya tidak mampu berpuasa.

4. Tidak wajib qodho’ dan tidak wajib denda.

Berlaku bagi orang yang gila tanpa disengaja.

Yang dimaksud denda di sini adalah 1 mud (7,5 ons) makanan pokok daerah setempat untuk setiap harinya.

Hal-hal yang disunnahkan dalam puasa Ramadhan:

1. Menyegerakan berbuka puasa.

2. Sahur, sekalipun dengan seteguk air.

3. Mengakhirkan sahur, dimulai dari tengah malam.

4. Berbuka dengan kurma. Disunnahkan dengan bilangan ganjil. Bila tak ada kurma, maka air zam-zam. Bila tak ada, cukup dengan air putih. Bila tak ada, dengan apa saja yang berasa manis alami. Bila tak ada juga, berbuka dengan makanan atau minuman yang diberi pemanis.

5. Membaca doa berbuka yaitu:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلىَ رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ اْلعُرُوقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ .اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ اَللّهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ اَنْ تَغْفِرَ لِي .

6. Memberi makanan berbuka kepada orang berpuasa.
7. Mandi janabat sebelum terbitnya fajar bagi orang yang junub di malam hari.
8. Mandi setiap malam di bulan Ramadhan
9. Menekuni sholat tarawih dan witir.
10. Memperbanyak bacaan Al Quran dengan berusaha memahami artinya.
11. Memperbanyak amalan sunnah dan amal sholeh.
12. Meninggalkan caci maki.
13. Berusaha makan dari yang halal
14. Bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir, dan lain-lain

Hal-hal yang dimakruhkan dalam puasa Ramadhan:
1. Mencicipi makanan.
2. Bekam [mengeluarkan darah].
3. Banyak tidur dan terlalu kenyang.
4. Mandi dengan menyelam.
5. Memakai siwak setelah masuk waktu duhur.

Hal hal yang membatalkan pahala puasa:
1. Ghibah (gosip)
2. Adu domba
3. Berbohong
4. Memandang dengan syahwat
5. Sumpah palsu.
6. Berkata jorok atau jelek

Rasulullah SAW bersabda :
خمس يفطّرن الصائم الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة

“ Lima perkara yang membatalkan (pahala) puasa : berbohong, ghibah, adu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat “ (H.R. Anas)

Kamis, 04 Agustus 2011

Mukmin Sejati - Hasnul Diwani




Mukmin Sejati

Orang mukmin yang sejati
Jika terbuat dosa
Hatinya luka, punah, sedih dan derita
Jiwanya parah, tidak boleh melupakannya sepanjang masa
Kalau ia anggota lahir, tentu nampak berdarah
Kalaupun sembuh dari lukanya
Namun parutnya masih ada
Begitulah halus perasaan seorang hamba yang berdosa
Dia tak boleh melupakannya sepanjang masa
Bagaimana dia boleh melupakannya
Kerana parutnya masih ada
Ertinya ingatannya pada dosa tak boleh dilupakan
Teringat sahaja jiwanya tersiksa
Teringat sahaja hatinya derita
Payah sekali dia mahu melupakannya

Perasaan ini anugerah dan nikmat dari Tuhannya
Takut dengan dosanya itu jadi syafaat padanya
Terseksa dengan dosa, derita dengan kesalahan
Dianggap oleh Allah itulah hukuman kepada hamba-hamba-Nya
Moga di Akhirat kelak terselamat
Daripada siksa Neraka
Begitulah hati seorang mukmin
Sentiasa sahaja ia bergelora
Kerana takut dengan Tuhannya
Lebih lagi setelah terbuat dosa

Referensi Sajak: http://kawansejati.ee.itb.ac.id/sajak/takut-dengan-dosa