Minggu, 22 April 2012

Pacaran Islami

Dalam tulisan berikut ini saya membuat uraian singkat mengenai tajuk pacaran islami.
Dari arti kata, pacaran mempunyai arti sebagai berikut (menurut KBBI)

1 pa.car kl 1 n tumbuhan kecil yg daunnya biasa dipakai untuk pemerah kukubatang inai lawsonia inermiskl 2 n daun inai -- cina kl1 makanan berbutir warna-warni dibuat dr tepung sagu atau acibiasanya digunakan sbg isi minuman panas dicampur dng guladan santan 
2 pa.car kl 1 n teman lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih 
ber.pa.car.an v kl 1 bercintaan; berkasih-kasihankedua remaja itu sudah ~ sejak mereka duduk di kelas tiga sekolah menengah tingkat atas
pa.car.an v kl 1 berpacaran


Arti istilah pacar yang relevan adalah arti yang kedua, yaitu "teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih". Dalam arti kamus tersebut tidak disebutkan kedua pihak tersebut sudah menikah atau belum, namun sudah lumrah di masyarakat bahwa hubungan pacaran yang dimaksud tersebut adalah hubungan antara dua orang yang tidak terikat pernikahan, bahkan dikatakan bahwa pacaran adalah satu tahap menuju pernikahan.

Dalam Islam, pergaulan seorang wanita dengan lelaki itu terbatas kepada orang-orang berikut ini [REF]:

  1. Suaminya.
  2. bapak mertua.
  3. bapaknya dan keturunannya ke atas.
  4. paman baik dari pihak ayah maupun ibu
  5. saudara laki-lakinya (saudara kandung & saudara tiri).
  6. Anak laki-lakinya.
  7. Anak laki-laki suaminya (anak tiri).
  8. Anak laki-laki susuannya.
  9. keponakan (anak dari saudaranya yang laki-laki atau perempuan).
  10. Anak susuan saudara laki-laki susuannya.
  11. Cucu laki-lakinya dan seterusnya kepada keturunannya ke bawah.
  12. Anak kepada adik-beradik sesusuan (anak saudara susu).


Dengan demikian adanya hubungan cinta kasih seorang wanita dengan orang-orang yang tidak termasuk di daftar di atas tidak dapat dikatakan sebagai suatu pergaulan yang Islami.

Pada seorang laki-laki juga berlaku sebaliknya, yaitu pergaulannya dengan wanita terbatas kepada istrinya, mertuanya, dan seterusnya.

Selain itu juga disebutkan adanya bahaya pandang-memandang /berpandangan antar lawan jenis. Berikut ini beberapa bahayanya:


Allah SWT berfirman yang bermaksud :
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan memperlihatkan perhiasan mereka." (An Nur : 30-31)
Rasulullah SAW bersabda dengan arti sebagai berikut:
"Pandangan mata itu panah yang beracun dari panah-panah iblis. Oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan pandangan karena takut dari siksa Allah serta iman, maka ia akan memperoleh kemanisan iman dalam hatinya."
Perkataan dari Nabi Isa a.s.
"Takutlah kamu sekalian pada pandangan karena sesungguhnya ia dapat menumbuhkan syahwat di dalam hati dan dapat menimbulkan fitnah (godaan) karena pandangan itu."
Perkataan dari Nabi Sulaiman a.s kepada puteranya:
"Hai anakku! Berjalanlah di belakang harimau dan ular-ular besar yang berwama hitam dan janganlah kamu berjalan di belakang seorang perempuan."

Sebenarnya masih ada aspek-aspek lain, namun supaya tidak terlalu panjang saya batasi dulu.

Pacaran saat ini mempunyai beberapa fungsi:

  • tahap awal menuju pernikahan
  • memenuhi kebutuhan fitrah yaitu bercinta kasih antara lawan jenis 


Kesimpulan

  • Pacaran yaitu hubungan cinta kasih antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang belum menikah tidak sesuai dengan ajaran Islam dilihat dari aspek pergaulan lawan jenis dan dari aspek pandang-memandang antara laki-laki dan perempuan.
Saran
  • Perlu membuat solusi permasalahan ini, tidak sekedar protes-protes saja. 
  • Untuk menuju pernikahan sebenarnya dalam Islam sudah ada tahapnya sendiri yang tidak memerlukan pacaran. 
  • Untuk memenuhi kebutuhan fitrah akan lawan jenis, sudah ada solusinya yaitu menikah,namun pada saat ini pernikahan sering tertunda karena berbagai faktor, misalkan belajar, ekonomi, dan sebagainya. Perlu solusi supaya kebutuhan akan lawan jenis ini dapat segera ditunaikan dalam hubungan pernikahan.

Referensi:


Sabtu, 21 April 2012

Dalamnya Neraka



Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik…

“Malaikat Jibril datang kepada Rosulullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yg berbeda dari biasanya. Rosulullah bertanya: Wahai Jibril,kenapa kumelihat raut mukamu berbeda?

Jibril menjawab:  Wahai Muhammad,aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan.Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa neraka,siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman2 itu.

Rosulullah menjawab: Wahai Jibril..lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku.

Jibril berkata: Baik..Ketika Allah swt menciptakan neraka,apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat,nyala dan baranya tidak pernah padam.

Demi DZAT yang mengutus engkau kebenaran,seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sbg Nabi,seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi,niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya.

Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi,seandainya sehasta dari mata rantai sbgmn yg disebutkan didalam al qur’an diletakkan di puncak gunung,niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh.

Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sbg Nabi,seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini di siksa,niscaya org yg berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya.

Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing2 pintu dibagi2 untuk laki-laki dan perempuan.

Rosulullah bertanya;
“Apakah pintu2 itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab;
“Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yg satu berada dibawah pintu yang lain.Jarak pintu yg satu dgn pintu yg lain sejauh perjalan 70 tahun.

Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yg diatasnya.
Musuh-musuh Allah diseret kesana dan jika mereka sampai di pintu itu malaikat Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu.

Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.
Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka."

Rosulullah bertanya, "Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?"

Jibril menjawab,  "Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah

Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah.
Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Pintu kedua namanya Jahim.  Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.

Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

Pintu ketiga namanya Saqar tempat orang-orang shabi'in.

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.
Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi.
Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4.
Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman :
Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah tempat orang-orang Yahudi.

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis.
Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :

"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa'ir Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :

"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).
Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw. kemudian Rasulullah bertanya,
 "Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"

Jibril menjawab, "Namanya pintu neraka Jahanam  Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama).
Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia."

Rosulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tsb. Jibril meletakkan kepala Rosulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.

Rosulullah bersabda: "Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih.  Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?"

 Jibril menjawab,  "benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.

Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw. lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan shalat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam shalat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. ?”

Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu' alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?"
Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata,
”Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?"
Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.
Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, " Assalaamu' alaikum, wahai putri Rasulullah Saw” sementara Ali r .a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, "Wahai putri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk shalat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau."

Fathimah lantas  pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah Saw. Fathimah mengucapkan salam dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah."

Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya." Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.

Fathimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?"

Beliau bersabda, "Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih."

Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?"

Beliau bersabda, "Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai."

Fatimah  bertanya," Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke eraka oleh malaikat?"

Beliau bersabda, "Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh aku sangat malu.”
 Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ”Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”

Malaikat itu menjawab, "Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.”
Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad SAW. karena seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab,
 ”Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.”

Malik berkata, "Al-Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .”

Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, 'Kami termasuk umat Muhammad Saw” .

Malik berkata kepada mereka, ”Bukankah di dalam Al-Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?”

Ketika mereka berada di tepi neraka  dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata,
”Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.”
Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata,  ”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”

Malik lalu berkata kepada Zabaniyah,  ”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.”
Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah...., sehingga api neraka langsung menjadi padam.
Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!”
Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah.

Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”.
Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.”
Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy”.

Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai lehemya.
Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata,

”Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

**********************

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32)

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. (QS. Al-Hijr : 43)

Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:

Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Penghuni Neraka Penuh Penyesalan


Penghuni neraka penuh penyesalan, mereka mengakui dosanya dan ingin kembali ke dunia.
  • Mereka menjawab,ya Allah.. Engkau telah mematikan kami dua kali lalu kami mengakui kesalahan dosa2 kami.Maka adakah sesuatu jalan(bagi kami)untuk keluar dari neraka? (QS.Al Mukmin 11)
  • Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikan kami kedunia untuk beramal sholih), maka jika kami kembali (kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman: “Tinggallah di dalamnya dengan hina, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”(QS. Al Mu’minuun: 107-108).
Referensi:



Sikap Orang Islam Terhadap Hadis Imam Mahdi


Berikut ini beberapa macam sikap orang Islam terhadap isu Imam Mahdi:
  1. Menolak akan adanya Imam Mahdi
  2. Menerima akan adanya Imam Mahdi, namun beranggapan kedatangan Imam Mahdi bukan dalam waktu dekat, jadi tidak perlu terlalu diperhatikan.
  3. Menerima adanya Imam Mahdi dalam waktu dekat, namun pasif saja menunggu kedatangannya. Kalau nanti ada, ya ikut. Kalau belum ada , ya sudah ditunggu saja.
  4. Orang yang memperjuangkan Islam , namun kurang setuju pembahasan Imam Mahdi dalam perjuangan, karena ditakutkan dengan adanya keyakinan terhadap Imam Mahdi, orang akan jadi malas berjuang. Kelompok ini adalah reaksi terhadap nomor #3 di atas. [contoh 1] [contoh 2]. Bagi golongan ini Imam Mahdi dan memperjuangkan Islam adalah dua hal yang tidak dapat digabungkan.
  5. Menerima adanya Imam Mahdi, mempersiapkan diri untuk menerima kedatangannya, memperjuangkan sistem Islam yang diperlukan untuk munculnya Imam Mahdi
Menurut saya sikap seorang Muslim yang seharusnya adalah mempelajari Imam Mahdi berdasarkan informasi dari Al Quran & Al Hadits, kemudian dari situ menentukan sikap yang seharusnya dikerjakan. Dari analisa yang telah saya lakukan, datangnya Imam Mahdi tidak akan lama lagi, jadi sikap yang sebaiknya dilakukan adalah point nomor #5.
Jika ilmu kurang dan semangat juang tidak ada, paling banter orang akan mengerjakan point #3. Jika semangat juang ada, dan gemes terhadap orang yang bersikap fatalistik (#3) , maka orang akan ambil posisi nomor #4.
Daripada mengerjakan point #4, tentunya lebih baik point #5, karena perjuangan yang dikerjakan akan lebih lengkap & menyeluruh. Point #5 umum dikerjakan orang Syiah, namun jarang di golongan Sunni. Satu dua saja orang Sunni yang berjuang dengan membawa isu Imam Mahdi.
Contoh Sunni yang memperjuangkan Imam Mahdi adalah Abuya Ashaari Muhammad at Tamimi, yang dengan jemaahnya mempersiapkan kedatangan Imam Mahdi dengan cara memperbaiki diri agar layak menjadi pengikut Imam Mahdi, serta mempersiapkan sistem-sistem Islam yang diperlukan untuk kedatangan Imam Mahdi.
Moga-moga kita dirizkikan menikmati zaman pemerintahan Imam Mahdi yang sangat
dipenuhi keadilan dan sangat jauh dari kezaliman. Amiin.

Referensi

Akhlak Rasulullah


Sayidina Hassan ra berkata: "Saya menanyakan tentang kelakuan Rasulullah saw pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersamanya. 
Jawabnya: "Adalah Rasulullah saw selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, selalu berlemah lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya bersih, tidak banyak bergurau atau beromong kosong, segera melupakan apa yang tidak disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap padanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas padanya tiga perkara: tidak suka mencela dan memburukkan orang, tidak suka mencari keaiban orang, tidak bicara mengenai orang kecuali yang berfaedah dan mendatangkan pahala."

Jumat, 20 April 2012

Ya Rasulullah Salaamun Alaik



Ya Rasulallaah salaamun 'alayk/yaa rafii'asyaa niwad-daraji
Wahai Rasulullah SAW, salam sejahtera atasmu
Wahai yang sangat tinggi martabat dan derajatnya

'Ath-fatan yaa jiiratal 'aalami/yaa uhaylal juudi wal karami
Memang benar lemah lembutmu wahai pimpinan para tetangga
Wahai orang yang ahli berderma dan bermurah hati

Nahnu jiiraanun bidzal haraami/haramal ihsaani wal hasani
Kami, para tetanggamu di tanah haram (Mekah)
Tanah yang mengandung kesempurnaan dan kebaikan

Nahnu min qawmin bihii sakanuu/wa bihii min khawfihim aaminuu
Kami keturunan orang yang tertinggal di tempat itu
Di tempat itu mereka menjadi aman tentram dari rasa ketakutan


Wa bi-aayaatil qur-aani 'unuu/fat-ta-idfiinaa akhaal wahani
Dengan ayat-ayat al-Qur'an mereka terpelihara
Semoga tidak ada di antara kami yang berhati lemah dan pengecut


Na'riful bath-haa wa ta'rifunaa/wash-shafaa wal baytu ya'funaa
Kami mengenal padang pasir dan ia mengenal kami
Dan bukit Shafaa dan Baitullah menawan hati kami


Wa lanal ma'laa wa khayfu minaa/fa'laman haadzaa wakun wakuni
Kami mempunyai negri Ma'la dan menjadi Khaif di negri Mina
Ketahuilah dan pahamilah dengan benar tentang hal ini


Wa lanaa khayral anaami abu/wa 'aliyyul murtadhaa hasabu
Sebaik-baik makhluk adalah Ayah kami
Sayyidina 'Ali yang diridai masih keturunannya


Wa ilas-sibthayni tantasibu/nasaban maa fiihi min dakhani
Kepada kedua singa (Hasan dan Husain) kami bersaudara
Tidak ada keraguan tentang garis keturunan kami


Kam imaamin ba'dahu khalafuu/minhu saadaati bidzaa 'urifuu
Berapa banyak imam yang muncul dari keturunannya
Di antara mereka yang dikenal dengan gelar sayyid


Wa bihaadzal wash-fu qad wushifu/min qadiimid-dahri waz-zamani
Dengan gelar itulah, mereka digambarkan orang
Gelar yang dimiliki keturunan sejak masa dulu


Mitslu zaynal 'aabidiina 'alii/wabnihil baaqiri khayri walii
Di antaranya seperti Zainal Abidina Ali
Dan putranya Baqir yang merupakan seorang wali terbaik


Wal imaamish-shaadiqil hafali/wa 'aliyyidz-dzil 'ulal yaqini
Dan Imam Ja'far Shadiq yang sangat terkenal
Dan Ali yang sangat tinggi maqamnya dan kuat keyakinannya


Fahumul qawmul ladziina huduu/wa bifadhlillaahi qad sa'iduu
Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk
Dan dengan karunia Allah mereka bahagia


Wali ghayrillaahi maa qashaduu/wa ma'al qur-aani fii qarani
Tujuan mereka hanyalah Allah
Hanya Al-Qur'an yang mereka pegang


Ahli baytil musthafath-thuhuri/hum amaanul ardhi fad-dakiri
Keturunan murni dari keluarga Nabi yang terpilih
Mereka adalah jaminan bagi keselamatan bumi ini, jadi ingatlah hal itu


Syubbihuu bil anjumiz zuhuri/mitslu maa qad jaa-afiis-sunani
Mereka bagaikan bintang-gemintang yang bercahaya
Sebagaimana telah disebutkan dalam Hadis-Hadis Nabi SAW


Wa safiinu linnajaati idzaa/khiftu min thuufaani kulli aadza
Mereka juga bagaikan perahu penyelamat
Bila engkau merasa takut dari banjir dan hal-hal yang menyakitkan


Fanju fiihaa laa takuunu kadzaa/wa'tashim billaahi wasta'ini
Selamatlah kamu di dalamnya tak perlu khawatir
Dan berpegangteguhlah kamu kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya


Rabbi fanfa'naa bibar katihim/wahdinal husna bi hurmatihim
Wahai Tuhan, berikanlah kami manfaat dengan keberkahan mereka
Dan tunjukkanlah kami kebaikan dengan kehormatan mereka


Wa amitnaa fii thariiqatihim/wa mu'aafatin minal fitani
Dan wafatkanlah kami dalam jalan mereka
Dan terlindungi dari fitnah keduniawian

Sumber: http://www.haqqanisoul.com/forum/topics/ya-rasulallaah-salaamun-alayk