- Kita datang kepada seorang Nabi atau seorang ulama yang dianggap mulia dan dikasihi Tuhan, lalu kita katakan kepada beliau : Saya akan berdo'a memohon ini atau itu kepada Tuhan, tetapi saya harap pula tuan Guru mendo'akan kepada Allah bersama saya, supaya permintaan saya dikabulkan-Nya. Lalu kedua orang itu berdo'a.
- Kita datang ziarah kepada Nabi di Madinah, ketika itu - taruhlah - beliau masih hidup atau pada ketika beliau telah wafat, maka kita mendo'a di situ dan kita harapkan agar Nabi Muhammad Saw. mendo'akan kita pula kepada Allah. Ini namanya berdo'a dengan tawassul, dengan orang yang masih hidup atau yang telah wafat.
- Kita datang ziarah ke makam Tuan Syekh Abdul Qadir al Jailani, seorang ulama tasauf yang besar di Bagdad, lantas kita mendo'a di situ kepada Tuhan begini bunyinya:
"Ya Allah, Ya Tuhan yang Pengasih dan Penyayang, saya mohon ampunan dan keredhaan-Mu berkah beliau yang bermakam di sini, karena beliau ini saya tahu, seorang ulama besar yang engkau kasihi. Berilah permohonan saya, Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim !"
Do'a macam in namanya do'a bertawassul. - Kita mendo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa begini bunyinya:
"Ya Allah berkat "jah" (tuah) Nabi Besar Muhammad Saw. berilah permohonan saya"..
Ini namanya do'a bertawassul dengan jah (tuah) Nabi. - Kita berdo'a umpamanya begini:
"Ya Allah, berkat nama-Mu yang Besar, berilah saya ini itu". In mendo'a bertawassul dengan nama Tuhan. - Kita mendo'a umpamanya begini:
"Ya Allah, saya ada mengeriakan amalan yang baik, yaitu saya tetap hormat kepada ibu bapa saya. Kalau amal itu diterima oleh ENGKAU maka berilah permohonan saya ini dan itu".
Jumat, 06 Januari 2012
Contoh berdoa dengan wasilah/perantara
Dalam berdo'a dalam agama Islam dikenal istilah berdoa dengan tawasul / perantara. Berikut ini adalah beberapa contoh do'a bertawasul/berwasilah :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar